Oleh : Writer Bro-In
Sistem peredaran darah merupakan bagian yang terpenting dari makhluk hidup, terutama manusia. Tugasnya adalah mengirimkan darah, oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Dan apabila terdapat penyebab gangguan pada organ peredarah darah manusia, maka dapat berdampak terhadap tubuh pula. Gejala yang biasanya muncul antara lain merasa dingin di bagian lengan dan kaki, rambut kaki menjadi rontok, rapuhnya kuku jari, kram otot, hingga lambatnya proses penyembuhan luka. Penyebab gangguan pada organ peredaran darah manusia sendiri biasanya karena penyakit tertentu. Dan ini tidak bisa disepelekan, apalagi jika kamu tidak tahu kalau ternyata itu bisa mendeteksi penyakit yang kamu sendiri tidak tahu. Lantas apa saja penyebab dari terganggunya sistem peredaran darah?
Gangguan Pada Bagian Arteri Manusia
Penyebab pertama dari terganggunya sistem peredaran darah bisa jadi karena adanya penyakit arteri perifer. Gejalanya terbilang ringan dan kerap kali disepelekan, seperti tungkai terasa berat, kram, nyeri atau kebas. Dan gejala itu akan terasa saat beraktivitas, seperti jalan kaki atau naik tangga. Kondisi ini disebut juga klaudikasio.
Penyakit arteri perifer disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah arteri sehingga menghambat pasokan darah ke tungkai. Tidak hanya di tungkai, penyakit arteri perifer juga dapat terjadi di bagian tubuh manapun seperti lengan. Penyakit ini dapat disebabkan pula oleh peradangan pada arteri maupun cedera tungkai. Adapun kondisi tertentu yang mempercepat pengerasan dan penyempitan arteri di antaranya kebiasaan merokok, obesitas, kolesterol tinggi, serta faktor keturunan. Jika kamu mengalami gejala yang hampir sama dengan gejala penyakit arteri perifer ini, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk diagnosis yang lebih jelas.
Diabetes juga ternyata dapat menjadi penyebab dari terganggunya sistem peredaran darah. Karena terjadi penumpukan kadar gula di dalam darah, maka sirkulasi darah pun menjadi buruk. Gejalanya antara lain nyeri atau kram di bagian kaki, paha, betis, maupun bokong. Kram atau nyeri itu akan semakin parah apabila kamu melakukan aktivitas fisik.
Penyakit Sindrom Raynaud
Di saat pembuluh darah menyempit akibat kedinginan atau stress, maka dapat berdampak terhadap sirkulasi peredaran darah yang menjadi tidak lancar. Ini disebut dengan sindrom Raynaud. Penderita akan mengalami kondisi berupa jari tangan maupun kaki yang menjadi lebih sensitif dalam merespon suhu dingin, hingga menyebabkan kulit berubah warna menjadi membiru dan pucat.
Terdapat dua tipe dari sindrom Raynaud. Yaitu Sindrom Raynaud Primer, atau disebut juga dengan penyakit Raynaud, yang sifatnya ringan, tidak perlu diobati, karena tanpa didasari oleh kondisi medis sebelumnya. Tipe kedua adalah Sindrom Raynaud Sekunder, atau disebut juga dengan fenomena Raynaud, di mana kondisi ini disebabkan oleh kondisi medis lainnya, seperti gangguan pembuluh arteri ataupun penyakit autoimun. Sehingga sifatnya lebih serius dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.
Meski tidak menyebabkan kelumpuhan, akan tetapi sindrom Raynaud dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup penderitanya. Salah satunya adalah kesulitan melakukan hal-hal sederhana, seperti mengancingkan baju.
Varises atau vena varikosa terjadi apabila katup kecil di dalam pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan benar. Sehingga aliran darah pun menjadi tidak lancar dan berkumpul di pembuluh vena. Menyebabkan terjadinya pembengkakan pada pembuluh darah vena itu. Dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tapi yang paling sering dijumpai terjadi pada area tungkai, terutama betis.
Varises paling banyak dialami oleh wanita. Penyebabnya beragam, seperti obesitas, faktor keturunan, pertambahan usia, serta lingkungan kerja yang mewajibkan seseorang berdiri dalam waktu lama.
Itulah beberapa penyakit yang dapat menjadi penyebab gangguan pada organ peredarah darah manusia. Jika Anda mengalami beberapa gejalanya, bahkan seringan apapun, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan lebih cepat.