Oleh : Writer Bro-In
Kondisi jiwa yang sehat sangat diperlukan, untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut didasari dari kesehatan fisik yang baik. Jika keadaan fisik tidak baik-baik saja maka akan berpengaruh, pada kejiwaannya. Bagi seorang atlet pengaruh kesehatan mental terhadap olahraga prestasi, akan berdampak baik buruknya peforma saat pertandingan.
Anda pasti tahu bahwa keuntungan utama dari olahraga, ialah membuat tubuh lebih sehat. Meskipun begitu masih banyak yang mengabaikan agenda olahraga, dengan alasan padatnya aktivitas sehari-hari. Melewatkan waktu olahraga berarti membunuh tubuh secara perlahan. Karena tidak ada keseimbangan pola hidup, dan membahayakan kesehatan.
Anda akan menerapkan cara hidup tidak sehat, dimana pola makan dan olah fisik menjadi tidak beraturan. Karena tidak ada pembakaran zat-zat berbahaya dalam tubuh, sehingga menumpuk penyakit secara perlahan. Tidak hanya buruk untuk kesehatan fisik, namun kesehatan mental terganggu. Dimana tubuh akan mudah mengalami stres dan depresi.
Padahal dengan berolahraga tubuh dapat mengurangi kegelisahan, dan meredam emosi yang akan meledak. Alasannya karena jantung bekerja saat berolahraga, sehingga konsentrasi pikiran tidak terpaku pada permasalahan yang menimpa. Selain itu jiwa akan terstimulasi dengan baik, sehingga anda jauh lebih tenang ketika di posisi tertekan.
Manfaat lainnya dari olahraga ialah dapat meningkatkan kekuatan otak. Karena daya reaksi, konsentrasi, dan kreativitas akan dilatih bersamaan. Tubuh akan memompa lebih banyak darah, sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah akan menlancarkan cara berpikir. Jika otak mendapat asupan darah cukup, maka reaksi fisik dan mental akan tumbuh lebih baik.
Orang dengan keadaan fisik yang kurang sehat, akan mempengaruhi mental secara langsung. Mereka menjadi kurang fokus dan terlihat emosional, ketika sedang menghadapi masalah. Hal itu disebabkan jiwa yang tidak tenang, dan terus menerus dirundung gelisah. Akibatnya mental akan terperangkap dalam kondisi tertekan, perlahan menjadi depresi.
Anda perlu meluangkan waktu untuk berolahraga, minimal 2 kali dalam seminggu. Setidaknya untuk meminimalisir rasa depresi yang berdatangan, dan menemukan titik kebahagiaan. Dengan berolahraga akan meningkatkan hormon penumbuh rasa bahagia, sehingga jiwa akan memancarkan aura yang positif.
Perlu anda ketahui bahwa manusia terdiri dari kesatuan jiwa dan raga, yang disebut sebagai psychosomatic unity. Jadi antara satu bagian dengan bagian lainnya, cara kerjanya saling mempengaruhi. Apabila raga dalam kondisi bugar maka dipastikan keadaan jiwa lebih tenang. Namun jika secara fisik sakit maka bisa diprediksi, kesehatan mental menurun.
Kesatuan antara jiwa dan raga terlampau kuat dan saling mempengaruhi. Apa yang dipikirkan oleh jiwa akan berpengaruh pada fisik. Begitu juga dalam olahraga prestasi, dimana atlet harus mampu mengendalikan pikiran dengan baik. Karena jika pikiran sudah terisi hal-hal negatif, maka akan berdampak pada peformanya saat pertandingan.
Baik buruknya seorang atlet, dapat dilihat bagaimana caranya mengendalikan emosi. Mereka menggabungkan kekuatan fisik, taktik dan mental untuk menguasai arena. Latihan mental memegang peran penting, untuk menghasilkan jiwa atlet yang tangguh dan profesional. Sehingga Ia akan menjadi tahan banting, entah menang ataupun kalah nanti.
Seperti kata pepatah ‘di dalam tubuh yang sehat, terdapat pula jiwa yang sehat’. Maka keterikatan antara fisik dan mental sangatlah kuat. Jika tubuh anda dalam kondisi baik, bisa dipastikan jiwa lebih tenang dan tertata. Sama halnya pengaruh kesehatan mental terhadap olahraga prestasi. Menangnya seorang atlet dikarenakan pola menguasai emosi yang baik.