Oleh : Bun Gaul
Presiden Joko Widodo menetapkan status negara bersifat PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Ini berarti bekerja di rumah atau WFH akan diperpanjang hingga Pemerintah mengumumkan status aman dari virus Corona Covid19.
Minggu ketiga sejak pengumuman resmi social distancing atau pembatasan sosial di tengah Maret 2020 membuat karyawan yang bekerja di kantor mengubah pola bekerja dengan WFH atau Work From Home. Di minggu pertama masih banyak kelonggaran sehingga tidak sedikit yang memanfaatkan WFH sebagai kesempatan untuk libur, leyeh-leyeh dan rebahan di rumah. Hal ini berbanding lurus dengan penelitian yang dilakukan oleh Jakpat tanggal 18-21 Maret 2020 lalu saat minggu pertama Social Distancing dilakukan ke 1,871 responden di Jakarta dan Bodetabek. Hasil top-3 aktivitas yang dilakukan saat karantina dan pembatasan sosial adalah: bebersih rumah, nonton Youtube dan memasak. Dari data ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa seminggu pertama saat WFH karyawan tidak optimal bekerja.
Masuk ke minggu ketiga, ekonomi dan bisnis di negeri ini harus tetap berjalan. Agar dapur harus tetap ngebul, maka gajian harus tetap lancar, untuk itu roda bisnis perusahaan harus tetap berputar. WFH pun makin hari makin mempunyai sistem yang selalu berkembang.
Karena status PSBB baru saja diumumkan, ada kemungkinan WFH akan berlangsung hingga akhir April 2020 (semoga, Bro!).
Menurut jurnal penelitian Amabile dan Kramer di tahun 2013, pekerjaan yang dilakukan jarak jauh telah mengubah pola hidup dan pola ritme kerja karyawan. Terutama membuat perbedaan besar dalam pekerjaan kantor dengan kehidupan personal sehingga membuat kehidupan yang lebih seimbang. Dalam penelitian yang lain oleh New York Bank, menemukan temuan yang menarik, yaitu produktivitas karyawan yang bekerja secara remote atau bekerja di rumah sangat meningkat, target lebih tepat waktu bahkan lebih cepat, lebih kreatif dibanding dengan karyawan yang tetap wajib bekerja ke kantor 5 hari seminggu.
Hal ini diperkuat dengan penelitian Carter, 2016 yang menyatakan secara statistik hanya 7% karyawan mempunyai produktivitas lebih baik di kantor dibanding di rumah. Oleh karena itu, di Amerika Serikat dan beberapa negara maju sejak 2016 menerapkan opsi untuk WFH atau Work From Home untuk karyawannya karena dianggap lebih produktif jika harus dibandingkan dengan karyawan yang harus berjibaku dengan kemacetan, berdesakan di transportasi umum atau menghabiskan energi untuk pergi ke kantor. Salah satu faktor kelemahan bekerja di rumah atau WFH adalah isolasi terus menerus di satu titik yang membuat kejenuhan dalam jangka waktu yang panjang.
Memang, Bro. Kamu nggak sendiri kalo merasa bekerja di rumah rasanya nggak produktif. Lebih banyak gangguan untuk tidak bekerja. Misalnya kasur yang senantiasa memanggil untuk rebahan atau tidak punya ruang nyaman untuk bekerja sehingga merasa terganggu oleh anggota keluarga lain.
Bagi kamu yang baru pertama kali melakukan WFH, memang cukup menantang bisa bekerja dari jam 9:30 hingga jam 17:00 tanpa terganggu oleh kegiatan tidur siang atau kegiatan domestik lainnya.
Bahkan bagi mereka yang terbiasa WFH, kondisi saat ini merupakan kebalikannya.
“Biasanya gue kerja 24 jam sehari kalo ngantor, WFH bisa 27 jam sehari saking sibuknya. Sering banget kalo tiba-tiba udah jam 8 malem!” Ujar Chiq yang bekerja di kantor pemasaran digital. Chiq mengaku kantornya sudah lebih dari 2 tahun memberlakukan WFH.
“Biasanya dijatahin sebulan atau setahun itu ada berapa kali WFH. Yah kayak cuti gitu” tambahnya.
“Karena udah sering WFH, dengan kejadian kayak gini malah kita bisa lebih gas pol dan lebih produktif”
Nah, apa sih rahasianya dan kiat-kiatnya untuk bisa lebih produktif saat WFH? Berikut ini team redaksi BRO-IN mengumpulkan dari 5 narasumber berbeda kiat untuk meningkatkan produktivitas saat WFH:
Mandi dan berpakaian layaknya ke kantor
Tips paling efektif untuk dapat bekerja secara efisien. Karena rutinitas saat bekerja biasa mayoritas orang melakukan mandi pagi dan berpakaian kantoran (walaupun masih banyak ke kantor kaosan). Bahkan sumber BRO-IN mempunyai tips minimal cuci muka, ganti baju, pakai celana panjang dan sepatu.
Mempunyai meja / area kerja yang layak
Bekerja di kamar tidur khususnya di kasur sangat tidak disarankan. Selain membuat tidur menjadi tidak berkualitas, membuat produktivitas menjadi jauh menurun.
Menggunakan tools untuk komunikasi dan kolaborasi jarak jauh
Beberapa tools atau aplikasi untuk WFH yang paling utama adalah aplikasi komunikasi. Google Meeting, Skype, Zoom Meeting merupakan 3 aplikasi yang populer digunakan karena selain bisa videocall, bisa mempresentasikan screen yang tampil di layar kita. Selain itu aplikasi kolaborasi seperti Google Drive sangat membantu agar lebih bisa berkolaborasi
Mempunyai jadwal rutin video call dengan team
Selain berguna untuk absen, jadwal video call berguna untuk menyelaraskan komunikasi internal team. Untuk para manager, jadwal rutin di pagi hari dan di sore hari berguna untuk mengatur pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan, apa yang sudah dikerjakan dan apa yang perlu didiskusikan.
Melakukan pemanasan sebelum bekerja
Biasanya rutinitas sebelum bekerja adalah mandi pagi, melakukan perjalanan ke kantor, kemudian ngopi terlebih dahulu sebelum mulai bekerja. Oleh karena itu pemanasan seperti halnya rutinitas diatas diperlukan. Sumber kami menyarankan untuk minimal 30 menit sebelum mulai bekerja atau jadwal video call pagi adalah sudah standby di depan area bekerja sambil ngopi, main game atau browsing-browsing ringan sebagai pemanasan.
Silahkan dicoba Bro!