Oleh : Writer Bro-In
Sepeda merupakan salah satu alat transportasi favorit masyarakat dunia yang murah dan menyehatkan. Karena kegemaran masyarakat yang suka berolahraga, terutama sepeda membuat sepeda mempunyai beragam jenisnya. Salah satunya adalah sepeda gunung yang didesain berbagai bentuk untuk menunjang fungsinya. Lalu, apa saja jenis sepeda gunung tersebut?
Sepeda dengan jenis hardtail
Jenis sepeda gunung yang paling banyak ditemui adalah hardtail yang memiliki ciri khusus yaitu rangka sepedanya dibuat kaku tanpa suspensi. Seperti namanya, sepeda jenis ini sengaja dibuat keras dengan tidak menambahkan suspensi pada rangka. Pada sepeda jenis ini, suspensi maksimal hanya terdapat pada fork atau suspensi depan saja.
Sedangkan pada bagian rangka setiap sambungannya, akan disambung mati (las jika frame terbuat dari logam, dan sambungan paten jika bahannya karbon). Jenis dari sepeda gunung hardtail sendiri didesain untuk jalanan yang tidak terlalu ekstrim. Hanya sebatas pada jalanan berbatu atau lubang dengan lompatan yang agak tinggi.
Selanjutnya adalah jenis sepeda gunung yang sering disingkat dengan nama fullsus, dimana berasal dari singkatan full suspension. Seperti namanya, jenis sepeda ini memiliki suspensi pada rangkanya, berbeda jika dibandingkan dengan jenis hardtail. Suspensi ini sendiri ditujukan agar sepeda dapat meredam akibat benturan yang terjadi saat sepeda melompat.
Jenis sepeda ini kurang cocok jika digunakan pada media maupun track yang relatif halus. Mengingat bobotnya yang relatif lebih berat karena penambahan perangkat suspensi di frame. Tidak hanya itu saja, dengan adanya suspensi atau pegas yang terdapat pada frame sepeda membuat kayuhannya menjadi tidak tersalurkan dengan baik.
Sebagian kayuhan yang kita berikan, akan dialihkan menjadi ayunan ke atas dan ke bawah. Hal ini akan mengurangi kecepatan kita jika dibandingkan dengan saat menggunakan sepeda hard tail. Jeni yang satu ini juga cukup populer untuk digunakan.
Menggunakan jenis sepeda MTB XC
Berikutnya adalah sepeda gunung MTB XC (Cross Country) yang memiliki suspensi pada frame-nya. Adanya suspensi pada frame ini sendiri ditujukan agar sepeda yang dikendarai dapat meredam akibat benturan. Biasanya benturan ini akan terjadi pada saat sepeda melompat melewati medan yang terjal.
Maka dari itu, konstruksi sepeda ini dipakai untuk track offroad menengah hingga ekstrem. Salah satu contoh jenis sepeda MTB yang menggunakan konstruksi full suspension ini adalah sepeda downhill. Jika berbicara mengenai track / medan yang relatif halus, jenis sepeda full suspension ini kurang cocok.
Berikutnya adalah jenis sepeda gunung yang sengaja didesain untuk trek off road menengah. MTB Enduro ini sendiri merupakan jenis sepeda yang menggunakan konstruksi frame dengan suspensi ganda atau full suspension. Jika berbicara masalah bobot sepeda, MTB Enduro sendiri merupakan versi yang lebih ringan dari sepeda jenis downhill.
Karena bobotnya yang ringan ini pula, sepeda ini lebih gesit. Meskipun demikian, kemampuan drop-nya untuk terjun dari ketinggian masih berada di bawah sepeda downhill. Salah satu penyebabnya adalah sepeda ini didesain untuk menggunakan suspensi depan dengan travel antara 150-160 mm.
Jenis downhill yang cocok untuk turun gunung
Selanjutnya adalah jenis sepeda gunung downhill. Seperti namanya, jenis sepeda ini didesain khusus untuk melibas turunan seperti perbukitan dan menuruni gunung. Meskipun demikian, tidak semua turunan dengan ringan bisa dilewati dengan kecepatan tinggi menggunakan sepeda ini.
Itulah lima jenis sepeda gunung beserta fungsinya. Bagi kamu pecinta sepeda, jangan sampai salah lagi mengenali setiap jenis dan fungsi sepeda yang berbeda-beda. Jadi, manakah jenis sepeda andalanmu?